Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah waktu dimana individu mulai menentukan pilihan untuk masa depannya.
Tak jarang siswa bingung atas kemauan dirinya sendiri untuk dapat menentukan program studi yang akan dipilih di masa SMA ataupun Perguruan Tinggi.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengetahui minat dan bakat yang dimiliki, bisa dimulai dari hal yang paling sederhana seperti mata pelajaran yang disukai ataupun hobi.
Selain minat dan bakat, pemilihan program studi juga sebaiknya sesuai dengan kepribadian diri. Kepribadian diri yaitu bagaimana cara individu berpikir, beremosi, dan berperilaku tertentu yang terbentuk untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan. Kepribadian dapat berkembang melalui faktor genetik dan pengaruh lingkungan (Santock, 2018).
Menurut Holland (1997) kepribadian diri dibagi menjadi enam tipe yang biasa disebut RIASEC, dengan ciri — ciri sebagai berikut:
Realistis (Realistic)
Suka hal praktis, bekerja menggunakan keterampilan, memiliki kemampuan khusus (mesin, komputer, dll), memiliki kekuatan otot atau fisik, memiliki koordinasi motorik yang kuat, kurang memiliki kemampuan verbal, suka pekerjaan yang nyata atau memiliki bentuk fisik.
Program studi atau pekerjaan yang cocok untuk jenis kepribadian ini antara lain teknisi, mekanik, insinyur, penerbangan, operator mesin, ahli listrik, robotik, perkapalan, Akademi Kepolisian, Akademi Militer, Ilmu Komputer, dan Teknik Sipil.
- Investigasi (Investigative)
Suka bertanya atau berpikir kritis, senang menyelesaikan teka — teki, mengambil keputusan berdasarkan data atau informasi yang terkumpul, membutuhkan waktu untuk berpikir dan menyimpulkan, suka menganalisis suatu masalah, serta tidak sembarangan menilai sesuatu.
Program studi atau pekerjaan yang cocok untuk jenis kepribadian ini antara lain periset, peneliti, pengembang perangkat lunak, ilmuwan, psikolog, psikiater, dokter, guru atau dosen, pustakawan, farmasi, dan jurnalistik. - Artistik (Artistic)
Senang mengeskpresikan diri, suka membuat karya seni, suka melakukan kegiatan seni (bernyanyi, acting, menari, atau membaca puisi), menghindari sesuatu yang monoton atau teratur, tidak suka melakukan pekerjaan mengulang hal yang sama.
Program studi atau pekerjaan yang cocok untuk jenis kepribadian ini antara lain perancang busana, pelukis, seniman, penyair, Desain Komunikasi Visual (DKV), komposer, penulis, sutradara, aktor, penari, content creator, dan komikus. - Sosial (Social)
Pandai bergaul dan senang berbicara, memiliki jiwa sosial atau responsif, lebih menggunakan perasaan, mampu bekerja sama, dapat dipercaya atau menjaga rahasia, kurang menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan mesin atau alat.
Program studi atau pekerjaan yang cocok untuk jenis kepribadian ini antara lain konselor, psikolog, guru, pekerja sosial, perawat, terapis, mediator, penasihat, sosiolog, dan hubungan masyarakat. - Giat (Enterprising)
Memiliki keahlian untuk mempengaruhi orang lain (persuasif), memiliki jiwa kepemimpinan, mampu beradaptasi dengan lingkungan, memiliki ambisi dan optimisme yang tinggi, memiliki tujuan yang jelas dalam melakukan sesuatu dominan dan agresif.
Program studi atau pekerjaan yang cocok untuk jenis kepribadian ini antara lain agen sales manajer, pengusaha, marketing, aktivis, pengacara, hakim, hubungan masyarakat, dan politikus perdagangan. - Konvensional (Conventional)
Individu yang teratur, tertib, rapih, efisien, sistematis dan peduli dengan rincian. Tekun dan gigih dalam melakukan pekerjaan berulang, mampu menyusun kata serta angka dengan baik, tidak suka terlibat dalam masalah, tidak suka mengerjakan sesuatu yang tidak pasti atau keluar dari zona aman.
Program studi atau pekerjaan yang cocok untuk jenis kepribadian ini antara lain banker, teller bank, sekretaris, staf administrasi, tata usaha, akuntan, aktuaris, statistika, kebendaharaan negara, kearsipan, dan ahli pajak.
Teori Holland menjelaskan bahwa interaksi individu dengan lingkungan menjadi faktor utama adaptasi diri. Oleh sebab itu, pemilihan program studi dan pekerjaan sesuai kepribadian akan mempermudah proses adaptasi.
Hal ini dapat membantu individu untuk lebih berkembang, sukses, dan puas atas pekerjaannya karena berada di lingkungan dengan karakteristik diri yang mirip atau sama seperti dirinya sendiri.
Setelah mengetahui Teori Holland, anda termasuk tipe yang mana nih?
Jika masih kesulitan dalam pemilihan program studi atau karier, anda dapat berdiskusi dengan guru bimbingan konseling, orang tua, atau teman untuk mengetahui tipe mana yang sesuai dengan diri anda. Mulailah untuk mengenali diri sendiri dan mengamati lingkungan untuk dapat menyadari hal yang anda sukai.